Sperma memang pasti keluar kembali dari Mrs.V setelah berhubungan selesai dilakukan. Jika tidak keluar kembali, akan kemana perginya cairan yang cukup banyak tersebut?. Hal ini adalah kejadian yang wajar, normal, dan sering terjadi pada beberapa pasangan yang lain, sehingga tidak dapat dihindari. Juga tidak ada kaitannya dengan pola berhubungan suami istri yang tidak benar.
Agar kehamilan terjadi diperlukan sel sperma yang terkandung dalam setiap air mani dikeluarkan. Sel sperma ini yang akan membuahi sel telur pada wanita sehingga kehamilan pun terjadi.
Jika kesuburan suami maupun istri berada pada puncaknya, kemudian berhubungan suami istri tepat pada masa subur, kehamilan mungkin akan terjadi. Akan tetapi jika istri mengalami gangguan kesuburan atau berhubungan bukan pada masa subur sang istri. Kehamilan akan terhambat bahkan tidak mungkin terjadi.
Mengetahui kondisi kesuburan masing-masing pasangan, diperlukan pemeriksaan. Jika setelah pemeriksaan ditemukan gangguan kesuburan pada suami atau istri, maka diperlukan pengobatan agar kondisi kesuburan normal kembali.
Hubungan seksual yang terlalu sering sebenarnya tidak efektif bagi terjadinya kehamilan. Kalau ejakulasi sering terjadi, kuantitas dan kualitas sperma akan berkurang, sehingga ketika tiba masa subur, sel spermatozoa tidak mampu membuahi.
Ejakulasi yang sering tidak akan mengakibatkan sperma habis karena sperma terus diproduksi. Syaratnya, tidak ada penyakit atau gangguan yang menghambat proses pembentukan sperma.
Sebaliknya, hubungan seksual yang terlalu jarang juga tidak efektif bagi terjadinya kehamilan karena kualitas spermatozoa menjadi terganggu ketika tiba pada masa subur istri.
sumber:rahasiahamildotcom
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar